![]() |
Sumber gambar: Akun Facebook Redy Kuswanto |
Dari kabar angin yang tersiar melalui diskusi antara para penulis dan distributor buku tercatat bahwa buku-buku anak masih memegang rekor buku terlaris. Menariknya, padahal harga buku anak cenderung sedikit lebih mahal dibading buku genre lainnya. Entah fenomena ini akan bertahan sampai berapa lama, yang jelas hal ini menyiratkan peluang bagi penulis untuk menyeriusi genre anak.
Baca juga: Cara Enak Menulis Cerita Anak
Pertama, pahami inti cerita.
“Kunci utama untuk bisa menulis ulang sebuah cerita dongeng adalah memahami inti ceritanya. Pahami pesan apa yang ingin disampaikan, alur cerita, karakter tokoh utama, setting yang dipakai, juga pahami adegan intinya. Ketika menuliskan ulang cerita tersebut jangan sampai melenceng dari poin inti yang sudah ada.” Redy memaparkan.
Kedua, jabarkan atau ceritakan kembali menggunakan gaya tulisan kita.
Ketiga, hidupkan karakter tokoh melalui dialog, deskripsi, atau menyematkan nama yang khas.
“Ada beberapa cerita yang saya tulis, nama tokohnya saya ciptakan untuk menghidupkan karakter tersebut. Misalnya tokoh Mohu, dari monyet hutan, Anka dari anjing kampong, ini saya pakai di buku 30 Fabel Asal Mula. Dalam penulisan dongeng yang tokohnya sudah punya nama, nggak boleh diganti. Tapi boleh untuk binatang yang hanya disebutkan jenisnya, misal anjing, kucing, dll.” Redy menjelaskan.
Keempat, jika perlu tambahkan atau kurangi adegan untuk memperkuat alur cerita.
“Pada prinsipnya mengurangi atau menambah adegan boleh-boleh saja asal tidak mengurangi esensi cerita aslinya. Tidak mengubah alur utama. Ada saatnya seorang penulis harus menghilangkan beberapa adegan untuk memenuhi target jumlah halaman yang ditetapkan penerbit.” (Redy Kuswanto, penulis buku 101 Dongeng Sebelum Tidur)
3 comments
Asyik bisa belajar menulis dari berbagai tulisan yang ada diblog tpy nih
Bahas dengan contoh dong, Mas.
Misal menyuguhkan dua versi langsung. Cerita yang semula dengan cerita yang ditulis ulang. Bedanya di mana, penambahan atau pengurangan di mana. Jadi saya bisa ada bayangan seperti apa maksud dari menulis ukang tanpa disebut plagiat.
Oh ya, mampir juga ke blog saya kalau berkenan.
Ayostudy.com
Insyaallah siap, kak. Di lain kesempatan boleh nih dituliskan tipsnya. Untuk dongeng sebenarnya banyak yang tidak jelas penciptanya siapa, karena awalnya berasal dari penceritaan dari mulut ke mulut oleh masyarakat. Jadi tidak ada klaim siapa pemilik hak cipta sebuah dongeng. Menulis ulang di sini semacam menulis cerita yang sama dengan menggunakan gaya penulisan kita. Jadi secara struktur kalimatnya tidak sama persis. Bisa jadi alur ceritanya sama, tapi gaya penyampaian berbeda.