![]() |
Sumber gambar: poetroom.com |
Malam dan Gelap
Gemuruh hati membuatku terlena
Alunan sunyi masih memecah keheningan
Aku terhanyut dalam kesyahduan
Memompa emosi yang terkubur rapi
Alunan sunyi masih memecah keheningan
Aku terhanyut dalam kesyahduan
Memompa emosi yang terkubur rapi
Gusti, mengapa malam ini gelap
Gusti, mengapa malam ini sunyi
Gusti, mengapa malam ini syahdu
Gusti, mengapa malam ini sepi
Gusti, mengapa malam ini sunyi
Gusti, mengapa malam ini syahdu
Gusti, mengapa malam ini sepi
Ini bukan karena murkaMu kan
Tapi, mengapa tidak aku temui malam yang lalu
Gusti, apa aku bersalah?
Jika tidak, mengapa gelap ini selalu muncul
Mungkin malam itu selalu diidentikan dengan gelap?
Atau memang imanku yang sedang segelap malam ini.
Tapi, mengapa tidak aku temui malam yang lalu
Gusti, apa aku bersalah?
Jika tidak, mengapa gelap ini selalu muncul
Mungkin malam itu selalu diidentikan dengan gelap?
Atau memang imanku yang sedang segelap malam ini.
Kulon Progo, 3 Oktober 2017, 18.45 WIB
Jodoh Yang Masih Tertunda
Aku menamainya jodoh yang masih tertunda
Meski sudah aku langitkan dengan do’a
Tapi, rasamu belum aku temui dalam baying
Rasamu belum aku temui dalam relung hatiku
Meski sudah aku langitkan dengan do’a
Tapi, rasamu belum aku temui dalam baying
Rasamu belum aku temui dalam relung hatiku
Kemarin, kamu juga sudah aku ikhtiarkan
Dengan mencoba menitipkan proposalku
Kepada seorang teman yang alim, meski itu hanya dengan lisan saja
Tapi, karena ketidak temuan ini
Aku masih menamaimu jodoh yang masih tertunda
Dengan mencoba menitipkan proposalku
Kepada seorang teman yang alim, meski itu hanya dengan lisan saja
Tapi, karena ketidak temuan ini
Aku masih menamaimu jodoh yang masih tertunda
Apa kamu berfikir aku lelah?
Tidak .…
Meski awan hitam selalu menyelimuti langit
Tapi suatu saat awan itu akan pergi dan langitpun akan menjadi cerah lagi bukan,
Ibaratkan saja itu aku.
Yang tak akan lelah menunggu kamu, jodoh yang masih tertunda
Tidak .…
Meski awan hitam selalu menyelimuti langit
Tapi suatu saat awan itu akan pergi dan langitpun akan menjadi cerah lagi bukan,
Ibaratkan saja itu aku.
Yang tak akan lelah menunggu kamu, jodoh yang masih tertunda
Kulon Progo, 4 Oktober 2017, 07.22 WIB
Satu Yang Esa
Pujianku ini hanya untuk-Mu
Allah Allah .…
Sebab satu yang Esa itu adalah Engkau
Yang mampu menggetarkan jiwaku
Yang mampu menentramkan kalbuku
Allah Allah .…
Sebab satu yang Esa itu adalah Engkau
Yang mampu menggetarkan jiwaku
Yang mampu menentramkan kalbuku
Do’a-do’a ini juga selalu aku panjatkan kehadiran-Mu
Setiap ucapan ini selalu aku tujukan kepada-Mu
Setiap gerakan dari seluruh panca inderaku juga aku tujukan kepada-Mu
Karena Engkau satu yang Esa, Tuhan semesta alam
Setiap ucapan ini selalu aku tujukan kepada-Mu
Setiap gerakan dari seluruh panca inderaku juga aku tujukan kepada-Mu
Karena Engkau satu yang Esa, Tuhan semesta alam
Aku yang selalu termabukkan dalam menyebut Asma-Mu
Aku yang selalu terlenakan juga dalam menyebut Asma-asmaMu
Allah Allah ….
Engkau, satu yang Esa
Cinta ini selalu tertuju kepadaMu
Sebab, CintaMu selalu menemani dalam setiap langkahku.
Aku yang selalu terlenakan juga dalam menyebut Asma-asmaMu
Allah Allah ….
Engkau, satu yang Esa
Cinta ini selalu tertuju kepadaMu
Sebab, CintaMu selalu menemani dalam setiap langkahku.
Kulon Progo, 4 Oktober 2017, 07.51 WIB
Sang Penari Sufi
Ketika aku sudah mulai berputar
Itu artinya, aku sudah mulai mabuk dibuaiNya
Mabuk atas cintaNya
Bukankah lantunan syair terindah adalah menyebut AsmaNya
Itu artinya, aku sudah mulai mabuk dibuaiNya
Mabuk atas cintaNya
Bukankah lantunan syair terindah adalah menyebut AsmaNya
Ketika tanganku sudah mulai aku tengadahkan
Itu artinya, hatiku hanya terpaut atas AsmaNya saja
Dia yang selalu ada dalam setiap gerakan tarianku ini
Semoga ini salah satu wujud cintaku kepadaNya
Itu artinya, hatiku hanya terpaut atas AsmaNya saja
Dia yang selalu ada dalam setiap gerakan tarianku ini
Semoga ini salah satu wujud cintaku kepadaNya
Ketika tanganku sudah mulai ke atas dan berputar secara teratur
Itu artinya cinta-cinta ini telah aku tebarkan
Sebab menebar cinta atasMu adalah inginku
Aku, yang selalu mereka sebut sang penari sufi
Itu artinya cinta-cinta ini telah aku tebarkan
Sebab menebar cinta atasMu adalah inginku
Aku, yang selalu mereka sebut sang penari sufi
Kulon Progo, 4 Oktober 2017, 08.15 WIB
Rohaniku, Masih Gersang
Mengapa aku tak bergetar ketika Nama itu terdengar
Mungkin aku sang penghina yang orang kira baik
Mengapa hatiku juga merasa biasa ketika Nama itu berkali-kali terdengar
Mungkin aku sang naïf yang hidup berdasar perkiraan orang saja
Mungkin aku sang penghina yang orang kira baik
Mengapa hatiku juga merasa biasa ketika Nama itu berkali-kali terdengar
Mungkin aku sang naïf yang hidup berdasar perkiraan orang saja
Ataukah memang ….
Rohaniku sudah lama tak kusirami
Ataukah memang ….
Aku yang enggan menyiraminya
Rohaniku sudah lama tak kusirami
Ataukah memang ….
Aku yang enggan menyiraminya
Lalu,
Aku berfikir kembali,
Apakah aku perlu menyiraminya?
Mengapa sisi negatifku berkata “Jangan”
Biarkan saja gersang
Mengapa sisi positifku berkata “Yuk disiram”
Biar hidupmu menjadi sejuk
Aku berfikir kembali,
Apakah aku perlu menyiraminya?
Mengapa sisi negatifku berkata “Jangan”
Biarkan saja gersang
Mengapa sisi positifku berkata “Yuk disiram”
Biar hidupmu menjadi sejuk
Kemudian, aku berfikir lagi ….
Ketika dua sisiku saja mengatakan yang berbeda
Lalu ….
Aku bertanya kepada siapa?
Wahai rohaniku yang masih gersang,
Ketika dua sisiku saja mengatakan yang berbeda
Lalu ….
Aku bertanya kepada siapa?
Wahai rohaniku yang masih gersang,
Kulon Progo, 4 Oktober 2017, 08.44 WIB
Ditulis oleh: Sifa Dilla, penulis fiksi.
Facebook Comments
2 comments
Suka banget sama yang terakhir. Kesindir, Diiir.