“Siapa suruh kamu tidak menuruti ibumu?” Pisau yang kupegang kugerakkan lebih cepat. Bunyi tuk tak tuk pisau yang berhasil mencacah-cacah bawang merah beradu dengan talenan kayu berusia sepuluh tahun. Mulutku sengaja kukunci rapat-rapat. Jika tidak begitu, dapur akan menjadi arena perang mulut sebentar lagi. “Bawang merahnya mau seberapa banyak?” Cepat-cepat, arah pembicaraan pagi ini kualihkan. “Kalau…